Top Categories

Travel

Travel
travel

Blogging

Lifestyle

Tips

7 Juli 2025



Sebagai ibu rumah tangga yang lebih memilih masak di rumah. Saya tiba-tiba saja penasaran bagaimana rasa Sushi. 

Hal ini karena saya menonton video yang tak sengaja lewat di Youtube. Dalam layar terlihat MC sedang melakukan siaran makan sushi dengan nikmat, membuat saya penasaran bagaimana rasanya. 

Akhirnya saya mulai mencari tahu restoran sushi yang ada di video. Sayang, restoran itu tidak ada di tempat tinggal saya. Maklum saja, saya tinggal di kota kecil yang tidak banyak restoran tersedia disini. 

Sushi Kun Kudus

Karena saya sangat penasaran, saya mencoba mencari tahu dimana restoran yang menjual sushi di kota saya. Dan berhasil, saya menemukan beberapa tempat. 

Salah satunya adalah Sushi Kun Kudus yang ada di Hypermart Lantai 1. Saya mencari tahu apa saja rekomendasi menu yang bisa saya coba untuk pertama kalinya. 

Selain itu saya juga mencari tahu bagaimana proses order hingga bagaimana cara pembayaran di sana. Maklum, ini pertama kalinya saya mencoba makan di restoran sushi. 

Saya akan membagikan bagaimana pengalaman saya mencoba sushi di Sushi Kun Kudus. 

Apa yang Saya Pesan dan Bagaimana Caranya?

Saya pikir memesan sushi di Sushi Kun akan seperti memesan di restoran biasa. Ternyata tidak, untuk menu sushi di sana kamu tidak perlu memesan tapi langsung ambil saja di mesin conveyor. 

Semua menu sushi dibedakan oleh warna piring. Harga termurah adalah 10 ribu dan termahal 25 ribu. Cukup terjangkau untuk saya yang baru pertama kali mencoba makan sushi.

Tidak tahu mesin conveyor? Itu lho yang menyajikan sushi berputar ke seluruh meja. Saya juga baru tahu namanya conveyor dari mbak-mbak yang bekerja di sana. 

Lanjut, selain sushi kamu tetap bisa memesan menu lainnya kok. Seperti ramen, menu nasi (saya agak lupa namanya), dessert, dan minumannya. 

Kemarin saya memesan donburi katsu, dan ramen. Lalu minumannya saya memesan ocha. Bukan karena harganya yang paling murah lho, saya penasaran saja bagaimana rasanya. Karena di siaran video, MC nya memesan ocha alih-alih minuman seperti milkshake atau yang lainnya. 

Sebagai penutup saya memesan cake coklat yang lumayan enak menurut saya. Kamu bisa juga memesannya, karena teksturnya benar-benar lembur dan rasa coklatnya tidak terlalu manis.

Bagaimana Perasaan Saya Setelah Mencoba Sushi?

Saya tidak akan berkomentar banyak tentang rasa sushi di sana. Karena ternyata tidak sesuai dengan lidah saya yang terbiasa makan makanan lokal. Menurut saya rasanya tidak terlalu cocok. 

Saya malah lebih suka dengan rasa dessert di sana. Cake coklatnya benar-benar enak. 

Bagaimana Cara Membayar?

Awalnya saya bingung bagaimana cara membayar saat selesai makan di Sushi Kun Kudus. Jadi, saya memberanikan diri untuk bertanya pada pelayan di sana. 

Caranya cukup mudah ternyata, kita hanya perlu memanggil pelayan untuk menghitung beberapa piring yang kita makan. Pelayan akan mencatat sesuai warna piring yang diambil. 

Setelah itu, kamu bisa langsung membayarnya di kasir. Ada banyak pilihan pembayaran, bisa tunai, debet, atau melalui QRIS. 

Nah, itulah pengalaman saya mencoba sushi pertama kali di Sushi Kun Kudus. Kamu juga ingin mencobanya? Atau malah sudah pernah kesana? Share pengalaman kamu juga di kolom komentar dong. 




6 Oktober 2024

 


Beberapa hari terakhir saya sedang kesulitan untuk menulis. Jika dibilang mengalami writer’s block, nggak juga sih. Tapi, rasanya berat sekali ingin menulis beberapa kalimat. 

Hal itu berlangsung hingga berminggu-minggu, sampai akhirnya saya menyerah sendiri dan mulai melakukan pekerjaan lain selain menulis. Hampir menyerah menjadi blogger atau penulis. Karena memang sedang sepi job saat ini. 

Akhirnya karena frustasi sendiri, saya mengatur ulang meja saya. Merapikan kembali beberapa buku yang ada di meja dan mengatur ulang dekorasi. Dan, woyla! tulisan ini tercipta. 

Mengatur Ulang Meja Kerja



Hal yang baru saya sadari setelah mengatur ulang meja kerja saya adalah mood menulis yang kembali hidup. ternyata penting sekali untuk mengatur ulang tempat kita bekerja agar nyaman. 

Apa saja yang saya lakukan pada meja saya membuat pekerjaan menulis jadi lebih ringan dan otak kembali berfungsi menciptakan kata-kata. 

Apa Yang Ada Di Meja Saya?



Saya sengaja mengatur meja untuk diletakkan beberapa buku yang sedang saya baca. Menghiasnya dengan buket bunga yang saya dapat ketika ulang tahun kemarin. 

Terbaru adalah lampu belajar yang saya beli lewat toko online cukup membantu saya fokus menulis. Sebelumnya saya hanya mengandalkan lampu ruangan saja karena menganggap lampu belajar tidak begitu efektif. 

Ternyata saya salah besar, lampu belajar sangat membantu saya fokus di meja kerja. Penerangan yang cukup membuat proses menulis lebih baik dibanding sebelumnya. 

Selain membeli lampu belajar baru, saya juga mengatur rak buku minimalis saya. Ini cukup membantu saya mengatur buku yang berserakan. Saya tipe yang suka asal meletakkan buku. 

Makanya saya disarankan untuk membeli rak buku minimalis untuk meletakkan buku-buku saya yang sebelumnya hanya saya letakan di meja bersama dengan laptop dan dekorasi lainnya.

Dampak Reset My Desk

Mengatur meja kerja dapat membantu kamu untuk kembali fokus bekerja. Mengelola mood saat bekerja sangat penting lho untuk kelancaran proses bekerja. 

Lingkungan kerja yang nyaman bukan cuma dari manusia tapi juga tempat dimana kita bekerja yaitu meja kerja dan mungkin kursi yang nyaman juga lho. 

Saat ini saya belum memiliki kursi kerja yang nyaman. Tapi, semoga saja lain waktu bisa saya beli kursi yang nyaman untuk bekerja. 

Coba aja deh, rapikan ulang meja kerja atau meja belajar kamu. Suasana baru akan membantumu memperoleh inspirasi baru dan tentu fokus yang berbeda. 

Selamat mencoba.


Baca Juga:


17 September 2024

writer's block


Sebagai penulis, musuh paling menakutkan adalah Writer’s Block. Ini yang sering menghambat saya untuk menyelesaikan tulisan saya. Nah, bagaimana cara mengatasi writer’s block ala saya. 

Simak bagaimana cara mengatasi writer’s block ala saya di akhir artikel. bisa kamu ikuti untuk menghilangkan mandek ketika menulis. Nah, langsung saja kita masuk ke pembahasannya. 

Apa itu Writer’s Block?

apa itu writer's block


Writer’s Block adalah kondisi ketika penulis mengalami kendala dan hambatan dalam melanjutkan atau menyelesaikan tulisannya. 

Kalau saya sendiri mengartikan writer’s block adalah saat penulis kehilangan inspirasi menulisnya. Seperti yang kita tahu, penulis membutuhkan inspirasi untuk menulis.

Jika inspirasi hilang maka penulis akan kesulitan untuk menulis. Hampir semua penulis pernah mengalaminya, dan saya juga sudah mengalami writer’s block. 

Bahkan, inspirasi menulis artikel inipun karena saya baru saja melawan writer’s block. Tapi, jangan salah, writer’s block bisa menghampiri penulis beberapa kali meskipun kamu sudah melawannya. 

Kenapa Mengalami Writer’s Block?

kenapa mengalami writer's block


Mungkin kamu bertanya-tanya kenapa penulis mengalami writer’s block. Writer’s block bisa menyerang ke penulis berkali-kali karena tekanan pekerjaan yang cukup banyak. 

Beberapa teman penulis saya mengatakan bahwa dia mengalami writer’s block karena banyaknya deadline menulis. Namun, saya mengalami writer’s block ketika saya sedang tidak ada deadline menulis.

Penyebab Writer’s Block

penyebab writer's block


Kebanyakan ide menulis dan kekurangan inspirasi menulis merupakan alasan writer’s block terjadi. Tekanan pekerjaan dan terlanjur nyaman di zona nyaman jadi alasan kuat writer’s block.

Bagi saya tidak memiliki goals dalam menulis bisa menyebabkan writer’s block terjadi. Selain itu, tidak bisa memanajemen pekerjaan juga bisa menjadi penyebab lainnya. 

Sebagai freelance writer perlu banget untuk bisa memanajemen pekerjaan. Namanya juga freelancer yang bekerja sendiri terkadang membuat rasa bosan menghampiri. 

Cara Mengatasi Writer’s Block

cara mengatasi writer's block


Begini cara saya mengatasi writer’s block ketika menulis. Saya pribadi adalah tipe yang tidak boleh berada di zona nyaman, karena suka kebablasan (hehe). 

Sebagai penulis lepas yang tergantung dengan proyek yang dikerjakan. Saya akan mengalami writer’s block ketika proyek yang saya kerjakan selesai dan saya mengambil jeda beberapa waktu sebelum mengerjakan proyek lainnya. 

Dari jeda tersebut saya selalu mengikuti pikiran saya yang mengatakan untuk melakukan self-reward seperti menonton film ataupun jalan-jalan kemana tanpa menulis. 

Tapi, sebenarnya itu salah, self-reward tersebut merupakan kedok saya untuk bermalas-malasan. Padahal ketika penulis tidak menulis dia akan kehilangan sentuhannya dalam merangkai kata, dan itu saya alami. 

Maka, sebisa mungkin saya akan menulis setiap harinya meski hanya meluangkan waktu 30 menit dalam jeda waktu mengerjakan proyek baru. 

Bagi kamu yang mengalami writer’s block karena banyaknya pekerjaan. Saran saya, untuk ambil jeda waktu mungkin 1 jam untuk melakukan hal yang kamu sukai, seperti menonton film atau membaca buku. 

Setelah mengambil jeda waktu kamu bisa melanjutkan pekerjaanmu. Atau buatlah manajemen waktu setiap pagi untuk mengelola waktumu agar tidak habis hanya untuk menulis saja dan akhirnya writer’s block. 

Kesimpulan

Setiap penulis pasti pernah mengalami writer’s block, kamu perlu mengenali apa penyebabnya sebelum mengatasinya. 

Apakah kamu bisa mengalami writer’s block ketika mendapat banyak pekerjaan atau malah seperti saya yang mengalami writer’s block ketika banyak waktu luang?

Share pengalaman kamu ketika mengalami writer’s block di bawah ini.

Baca juga: 


15 September 2024



Kalian suka ke cafe? Kalau ke cafe ngapain?

Kalau saya ke cafe pastinya untuk menulis. Sebagai penulis lepas, saya tidak setiap hari menulis di rumah, sesekali saya juga menulis di cafe dekat rumah untuk sekedar merefresh pikiran. Jadi, menemukan cafe yang nyaman bagaikan harta karun bagi saya. 

Itulah yang membuat saya menulis artikel ini. Karena beberapa waktu lalu saya menemukan cafe nyaman untuk menulis, nama cafenya adalah Ikki.co yang berada di Kudus. 

Saya tidak sabar membagikan pengalaman saya work from cafe di Ikki.co Kudus. Tempat ternyaman bagi saya freelancer introvert seperti saya.

Private Place



Baru kali ini saya menemukan cafe yang nyaman untuk menulis. Biasanya cafe yang saya kunjungi akan rame dengan banyak orang yang mengobrol. Saya termasuk penulis yang tidak bisa berkonsentrasi jika terlalu banyak orang.

Selain itu, Ikki.co cafe juga berada di lantai atas sebuah restoran yang membuat cafe ini tidak terlalu berisik meski berada di pusat Kota Kudus. 

Sangat beruntung sekali menemukan cafe ini, dengan kursi yang disusun tidak terlalu berdekatan jadi cukup terkondisikan ketika menulis. Apalagi di Ikki.co menyediakan dua pilihan ruangan yaitu ruangan AC dan smoking area di sisi lainnya. 

Sebagai penulis lepas, pasti tidak boleh jauh dari colokan, kan. Makanya, saya sangat senang menulis disini karena setiap tempat duduk mendapat colokan sendiri-sendiri yang membuat saya menjadi tenang ketika baterai laptop saya habis.

Kamu perlu coba cafe ini mungkin sekali dalam seminggu. Apalagi untuk kamu seorang penulis introvert yang kadang bosan menulis di rumah dan ingin mendapat suasana baru ketika menulis.

Cafe ini memiliki tema Jepang modern dimana vibes cafe akan terasa jejepangan. Dan beberapa tulisan hiragana Jepang juga akan memanjakan mata kamu lho. 

Best Drink & Food



Selain tempatnya yang nyaman dan unik. Makanan dan minuman yang disediakan disini juga sangat enak. Menyediakan berbagai minuman seperti kopi dan teman-temannya. Dessert yang disediakan di cafe ini juga sangat approve di lidah saya.

Karena menjadi satu manajemen dengan resto di lantai satu. Kamu juga memesan makanan di resto tersebut. 

Beberapa waktu lalu saya mencoba memesan sushi dan juga mie ayam (karena saya lapar). Rasanya lumayan enak dan juga dengan harga yang menurut saya terjangkau untuk makanan seenak itu. 

Kebanyakan menu memang didominasi oleh menu makanan ala Jepang. Tapi, kalau kamu tidak terlalu menyukai makanan Jepang, kamu juga bisa memesan menu lainnya seperti mie goreng atau nasi goreng yang disediakan disana. 

WiFi Kencang



Meski saya jarang menggunakan WiFi saat menulis di cafe, tapi saat berkunjung di cafe ini saya iseng untuk menjajal WiFi yang disediakan. Jaringan internetnya cukup kencang untuk saya gunakan bekerja. 

Tapi ketika kamu menggunakan WiFi usahakan tidak membuka situs perbankan (seperti: Klikbca, Paypall, dll) melalui jaringan internet dari WiFi. Karena itu cukup riskan untuk diretas. 

Jika kamu ingin membuka situs perbankan lebih baik menggunakan jaringan internet pribadi saja di hp kamu. 

Mushola



Sebagai penulis lepas yang sering menulis di Cafe hingga seharian penuh, hal pertama yang saya cari adalah mushola. Karena saya beragama Islam yang memiliki kewajiban ibadah 5 waktu dalam sehari, tentu mushola sangat penting bagi saya saat Work From Cafe.

Beruntungnya di Ikki.co menyediakan musholla yang nyaman dan juga menyediakan mukena yang bersih. Selain itu, mushola yang disediakan juga cukup tertutup, membuat saya tenang dalam beribadah. 

Nah, itulah pengalaman saya work from cafe di Ikki.co Kudus. Cafe ternyaman bagi saya freelancer introvert yang mencari tempat private untuk menulis. 

Kamu wajib banget mencoba pengalaman work from cafe disini juga. Alamatnya ada di Jalan Pangeran Puger No. Kav B, Demaan Kudus, buka setiap pukul 11.00 WIB sampai 22.30 WIB.

Selamat mencoba. 


Farchah Chazani | Designed by Oddthemes | Distributed by Gooyaabi