Tak terasa saya sudah hampir satu tahun menjadi author di platform online. Lebih tepatnya, saya mulai serius menulis fiksi di platform online selama 11 bulan, terhitung sampai hari ini.
Kenapa Memutuskan Menulis di Platform Online?
Awalnya saya tidak berekspektasi lebih saat menulis sebuah cerita di platform online. Karena dari awal terjun di dunia kepenulisan, basic saya adalah menulis artikel berita.
Sempat bekerja sebagai wartawan olahraga di salah satu website nasional dalam setahun, lalu setelah itu kontrak saya habis dan tidak diperpanjang. Akhirnya saya memutuskan untuk fokus menjadi blogger.
Namun, tiba-tiba terlintas di benak saya untuk mencoba menjadi penulis fiksi. Akhirnya saya mulai membuat outline cerita yang kala itu masih sangat berantakan. Dengan kepercayaan diri yang entah dari mana, saya mengunggah cerita itu ke sebuah platform online.
Bagaimana hasilnya? Cerita saja gagal total, tidak ada yang membaca. Tapi, ini yang membuat saya bangga dengan diri saya sekarang.
Rasa tidak terima karena kegagalan, mendorong saya untuk mencari tahu kenapa cerita saya tidak diminati. Alhasil, saya membeli buku, membaca artikel, hingga mengikuti kelas menulis fiksi.
Akhirnya saya tahu kenapa cerita saya gagal. Salah satunya adalah karena bahasa yang saya gunakan terlalu baku untuk sekelas cerita karangan, yang seharusnya bisa dinikmati dengan santai.
Bukan berarti cerita fiksi tidak harus menggunakan EYD yang baik dan benar ya. Maksud saya di sini adalah cerita saya terlalu kaku saat disajikan. Pembentukan karakter yang kurang kuat, dan masih banyak alasan lain yang membuat cerita saya gagal mendapatkan pembaca.
Akhirnya cerita pertama saya di platform itu saya kesampingkan. Saya mulai menulis cerita baru lagi. Karena sudah tahu dasar menulis fiksi dengan membaca buku, artikel, dan mengikuti kelas. Cerita kali ini lumayan mendapatkan tempat di hati pembaca.
Benar, cerita kali ini lebih ramai dan sampai beberapa hari lalu pembaca masih menghubungi saya untuk melanjutkan ceritanya. Cerita itu sudah saya tamatkan dan pembaca meminta saya untuk melanjutkan di season 2. Saya berdoa semoga season 2 ini akan lebih ramai nantinya. Saya masih merancang plot ceritanya.
Saat ini saya sudah menulis 5 novel di platform online. Satu sudah tamat, lainnya masih on going.
Platform yang Saya Pilih dan Alasannya
Sebenarnya saya menulis di beberapa platform online, tapi semuanya tidak memberikan saya hasil yang saya harapkan. Jadi, saya memilih fokus di satu platform yang nyaman untuk saya.
Fizzo adalah platform menulis online yang saya pilih. Alasanya sederhana, pengajuan kontrak di sana mudah dan penulis tidak perlu membuat promosi untuk novelnya. Sistem di Fizzo dibuat otomatis untuk merekomendasikan cerita para author.
Selain itu, di platform ini saya sudah menghasilkan di bulan ketiga bergabung. Dan, sekarang saya sedang mengerjakan novel kelima saya di sana. Semua novel saya dikontrak platform secara eksklusif, itu artinya selama 50 tahun novel saya hanya boleh dipublikasikan di Fizzo.
Saya tidak keberatan, karena di sana penulis mendapat royalti setiap bulannya. Jika, pembaca bagus dan retensi memenuhi target bisa dipastikan pendapatan author besar.
Tantangan Menulis di Platform Online
Selama saya menulis di platform online hampir setahun. Tantangan yang saya hadapi adalah target tulisan per hari. Di Fizzo setiap penulis atau author wajib memenuhi standar penulisan setiap bulan yaitu minimal 30 ribu kata.
Artinya setiap hari untuk satu novel, saya harus menulis setidaknya seribu kata. Bayangkan saja dengan jumlah novel saya yang masih on going. Saya harus memproduksi tulisan sehari minimal 4 ribu kata. Inilah tantangan sebenarnya.
Setelah novel kedua saya mulai naik, dan beberapa novel saya lainnya. Banyak pembaca meminta saya untuk update lebih banyak dan sering. Bagaimana? Apa kamu siap menulis dengan target? Saya siap, karena ini memang pekerjaan saya.
Selain itu tantangan lainnya yaitu mengatur waktu menulis dengan kehidupan sehari-hari. Lalu, mengatasi writer block di tengah-tengah cerita yang berjalan. Dan, harus memperbaiki cerita agar menarik karena harus bersaing dengan cerita-cerita dari author lainnya.
Apa Yang Saya Dapat?
Terus, apa yang saya dapat setelah menjadi author di platform online?
1 | Penghasilan
Tentunya hal pertama akan saya katakan adalah penghasilan. Setelah diputus kontrak sebagai penulis di website. Pendapatan blog saya masih sedikit, jadi mendapat penghasilan dari menulis fiksi di platform online sangat membantu dalam segi keuangan saya.
2 | Teman Penulis/ Komunitas
Saya mengenal banyak teman penulis karena menulis di platform online. Saya jadi belajar untuk berkomunitas dan tukar pikiran tentang kepenulisan. Ini sangat membantu dalam mengembangkan skill menulis saya.
3 | Pembaca dan Pengikut
Selama setahun fokus menulis di platform menulis online Fizzo saya sudah memiliki pembaca setia dan pengikut. Mereka sering meninggalkan komentar yang membuat saya semangat dalam melanjutkan cerita.
4 | Pengalaman Menulis Fiksi
Sudah saya katakan, saya berangkat dari seorang penulis artikel dan tidak mengerti bagaimana menulis fiksi. Pengalaman menulis fiksi adalah pengalaman berharga yang saya dapatkan setelah menjadi author di platform online.
5 | Percaya Diri dalam Menerbitkan Karya
Saya mulai percaya diri ketika menerbitkan karya. Mulai belajar banyak hal dalam membuat cerita yang menarik dan diminati. Berangkat dari kegagalan cerita saya di awal, saya jadi lebih percaya diri dalam mengembangkan tulisan saya.
Nah, keberanian memulai sesuatu dan tidak berhenti meski gagal membuat saya mendapatkan peluang baru sebagai author di platform online. Coba saja kalau saya menyerah di cerita pertama saya, mungkin kamu tidak bisa membaca artikel ini.
Terima kasih sudah membaca artikel ini sampai akhir, sampai jumpa lagi.
Farchah Cha